Selasa, 09 November 2010

STRATEGI YAHUDI MENGUASAI DUNIA


STRATEGI YAHUDI MENGUASAI DUNIA


Pada tahun 1773 diadakan pertemuan 13 keluarga yahudi terkemuka dunia di Judenstrasse, Bavaria. Pada pertemuan tersebut dirancang bagaimana mereka harus menguasai dunia. Mereka membuat 25 butir rancangan yang kemudian kurang lebih 124 tahun kemudian rancangan tersebut disahkan menjadi agenda bersama Gerakan Zionis Internasional pimpinan theodore hertzl dalam Kongres zionis internasional I di Basel, Swiss dengan nama Protocol of Zions.

Berikut ini 25 butir rancangan tersebut :

1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, konspirasi harus mewujudkan "hasrat alami" manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan ? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.

2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.

3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus mengapa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.

4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapapun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.

5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.

6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat dimana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta yahudi.

7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.

8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah :minuman keras, narkotika, pengrusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.

9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.

10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi "tuhan" bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan konspirasi.

11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.

12. Pemerintahan bentukan konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.

13. Konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang yahudi yang menjadi korban sama dengan 1000 orang non-yahudi (gentiles/ghoyim) sebagai balasannya.

14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggung-jawab atas terjadinya kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.

15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.

16. Penyusupan ke dalam jantung freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.

17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.

18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi ini.

19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga ditingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.

20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekuatan non-yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.

21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-yahudi mutlak dilakukan.

22. Meletuskan perang dan memberinya-menjual-senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.

23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.

24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.

25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya

Mengapa Yahudi Bisa Menguasai Dunia

Mengapa Yahudi bisa menguasai dunia, dan apa sih rahasianya?
Dr Stephen Carr Leon menulis dari pengamatan langsung. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan untuk tesis Phd-nya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”
Sekadar anda ketahui, untuk mengumpulkan data-data seakurat mungkin tesis ini memakan waktu hampir 8 tahun.
Marilah kita mulai :


1. Persiapan awal melahirkan
Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering :
* menyanyi
* bermain piano
* membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

2. Pola Makan
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama.


Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris

3. Merokok adalah Tabu
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

4. Pendidikan
- Musik

Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

- Matematika
Di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi.

- Olahraga
Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

- Sains
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

- Ekonomi
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

SEJARAH DAN ASAL USUL ZIONISME

SEJARAH DAN ASAL USUL ZIONISME

Beberapa Hari yang lalu Beta seng bisa tidor, ada sesuatu yang terngiang...
Teringat berita di salah satu stasiun televisi mengenai di capainya perdamaian antara israel dan palestina
Hal ini membuat saya selalu bertanya2, ada apa tho di balik zionisme...
akhirnya saya buka buku
oh...
begitu tho zionisme
Pantesan...
ini saya ambil cuplikan pada bab awal mengenai zionis

.....Golda Meir dengan congkak menyatakan, luas negara Israel adalah "sejauh yang dapat dicapai oJeh militer Israel",

‘Zionisme’ berasal dari kata Ibrani “zion” yang artinya karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama ‘Zion’, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion dikemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem itu sendiri.

Zionisme kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi kemudian beralih kepada makna politik, yaitu suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi dengan Jerusalem sebagai ibukota negaranya. Istilah Zonisme dalam makna politik itu dicetuskan oleh Nathan Bernbaum, dan ‘Zionisme Internasional’ yang pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika-Serikat dideklarasikan di Philadelpia.

Gagasan itu mendapatkan dukungan dari Kaisar Napoleon Bonaparte ketika ia merebut dan menduduki Mesir. Untuk memperoleh bantuan keungan dari kaum Yahudi, Napoleon pada tanggal 20 April 1799 mengambil hati dengan menyerukan, ‘Wahai kaum Yahudi, mari membangun kembali kota Jerusalem lama”. Sejak itu gerakan untuk kembali ke Jerusalem menjadi marak dan meluas.

Adalah Yahuda al-Kalai (1798-1878), tokoh Yahudi pertama yang melemparkan gagasan untuk mendirikan sebuah negara yahudi di Palestina. Gagasan itu didukung oleh Izvi Hirsch Kalischer (1795-1874) melalui bukunya yang ditulis dalam bahasa Ibrani ‘Derishat Zion’ (1826), berisi studi tentang kemungkinan mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina.

Buku itu disusul oleh tulisan Moses Hess dalam bahasa Jerman, berjudul ‘Roma und Jerusalem’ (1862), yang memuat pemikiran tentang solusi “masalah Yahudi” di Eropa dengan cara mendorong migrasi orang Yahudi ke Palestina. Menurutt Hess kehadiran bangsa Yahudi di Palestina akan turut membantu memikul “misi orang suci kulit putih untuk mengadabkan bangsa-bangsa Asia yang masih primitif dan memperkenalkan peradaban Barat kepada mereka”. Buku ini memuat pemikiran awal kerja-sama konspirasi Yahudi dengan Barat-Kristen menghadapi bangsa-bangsa Asia pada umumnya, dan dunia Islam pada khususnya. Untuk mendukung gagasan itu berdirilah sebuah organisasi mahasiswa Yahudi militan bernama ‘Ahavat Zion’ di St.Petersburg, Rusia, pada tahun 1818, yang menyatakan bahwa, “setiap anak Israel mengakui bahwa tidak akan ada penyelamatan bagi Israel, kecuali mendirikan pemerintahan sendiri di Tanah Israel (Erzt Israel)”1.

Konsepsi tentang wilayah dan batas-batas negara Israel didasarkan pada Kitab Taurat. Berdasarkan Taurat, wilayah Israel luasnya “dari sungai Nil sampai sungai Tigris” yang kira-kira mendekati kekuasaan Emporium Assyria (sekitar 640 Sebelum Masehi)

Buku Moses Hess ‘Roma und Jerusalem’ (1862) mendapat perhatian dan dukungan dari tokoh-tokoh kolonialis Barat karenan beberapa pertimbangan, :
1. Adanya konfrontasi antara Eropa dengan daulah Usmaniyah Turki di Timur Tengah
2. Bangsa-bangsa Eropa membutuhkan suatu ‘bastion’ (bentang/pertahanan-red.) politik yang kuat di Timur Tengah dan ketika kebutuhan itu muncul orang Yahudi menawarkan diri secara sukarela menjadi proxi (wakil-red.) negara-negara Eropa.
3. Kebutuhan bangsa-bangsa Eropa itu sesuai dengan aspirasi kaum Yahudi untuk kembali ke Palestina.
4. Gerakan Zionisme akan berfungsi membantu memecahkan “masalah Yahudi” di Eropa

Perlu dicatat bahwa gerakan Zionisme mulai mendapatkan momentumnya berkat bantuan dana keuangan tanpa reserve (tanpa batas-red.) dari Mayer Amschel Rothschilds (1743-1812) dari Frankfurt, pendiri dinasti Rothschilds, keluarga Yahudi Paling kaya di dunia.

Pendukung kuat dari kalangan poitisi Eropa terhadap gerakan Zionisme datang terutama dari Llyod Gerge (perdana menteri Inggris), Arthur Balfour (menteri luar-negeri Inggris), Herbert Sidebotham (tokoh militer Inggris), Mark Sykes, Alfred Milner, Ormsby-Gore, Robert Cecil, J.S. Smuts, dan Richard Meinerzhagen.

Sebenarnya sejak tahun 1882 Sultan Abdul Hamid II telah mengeluarkan sebuah dekrit yang berbunyi, meski sultan “sepenuhnya siap untuk mengizinkan orang Yahudi beremigrasi ke wilayah kekuasaannya, dengan syarat mereka menjadi kawula daulah Usmaniyah tetapi baginda tidak akan mengizinkan mereka meneap di Palestina”2. Alasan pembatasa ini karena, “Emigrasi kaum Yahudi di masa depan akan membuahkan sebuah negara Yahudi”3.

Pada waktu itu sebelum imigrasi kaum Yahudi yang massif (secara besar-besaran-red.) dimulai kira-kira hanya ada 250.000 jiwa orang Yahudi di antara 0,5 juta jiwa penduduk Arab di Palestina4. Meski ada titah sultan tersebut, arus imigrasi orang Yahudi tetap berhasil menerobos masuk ke Palestina secara diam-diam dan berlanjut bahkan melalui cara sogok sekalipun5.

Menjelang 1891 beberapa pengusaha Palestina mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai kian meningkatnya imigran Yahudi, sehingga menganggap perlu mengirimkan telegram ke Istambul menyampaikan keluhan tentang kekhawatiran itu yang mereka simpulkan akan mampu memonopoli perdagnagn yang akan menjadi ancaman bagi kepentingan bisnis setempat, yang pada gilirannya akan menjadi ancaman politik6.

Pada tahun 1897, tahun yang bersamaan dengan ‘Kongres Zionisme I’, mufti Jerusalem, Muhammad Tahir Husseini, ayah dari Hajj Amin Husseini, memimpin sebuah komisi yang dibentuk khusus untuk memepelajari masalah penjualan tanah penduduk Arab kepada orang Yahudi. Resolusi komisi tersebut berhasil meyakinkan pemerintah kesultanan Usmaniyah mengeluarkan peraturan yang melarang penjualan tanah milik penduduk Arab kepada orang Yahudi di daerah Jerusalem untuk beberapa tahun7.

Gagasan tentang gerakan Zionisme, yaitu suatu gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina, mulai memperlihatkan konsepnya yang jelas dalam buku ‘Der Judenstaat’ (1896) yang ditulis oleh seorang tokoh Yahudi, yang kemudian dipandang sebagai Bapak Zionisme, Theodore Herzl (1860-1904). Ia salah seorang tokoh besar Yahudi dan Bapak Pendiri Zionisme modern, barangkali eksponen (yang menerangkan/menguraikan-red.) filosof tentang eksistensi bangsa Yahudi yang memiliki pandangan paling jauh ke depan yang dimiliki generasi Yahudi di sepanjang sejarah mereka. Ia tidak pernah ragu akan adanya “bangsa Yahudi”. Ia menyatakan tentang eksistensi itu pada setiap kesempatan yang ada. Katanya’ “Kami adalah suatu bangsa – Satu Bangsa”. (Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia)

SEJARAH KONFLIK PALESTINA - ISRAEL DARI MASA KE MASA



SEJARAH KONFLIK PALESTINA – ISRAEL DARI MASA KE MASA


ada tanggal 1 Januari 2009 ini serangan rezim zionis Israel ke Gaza atas bangsa Palestina sudah berlangsung 5 hari (27 Desember 2008). Ratusan orang sipil Palestina tewas menggenaskan, sedangkan ratusan lainnya luka-luka. Kutukan atas serangan tersebut berdatangan dari berbagai negara, namun sayangnya Amerika Serikat ternyata mem-veto resolusi PBB atas serangan Israel ke Gaza tersebut

Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

2000 SM – 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM

Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM

Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM

Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM

Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM

Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.



500 SM – 400 SM

Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.



330 SM – 322 SM

Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.



300 SM – 190 SM

Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.



1 – 100 M

Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.



100 – 300

Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.



313

Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.



500 – 600

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.



621

Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.



622

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.



626

Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.



638

Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.



700 – 1000

Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.



1076

Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.



1453

Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.



1492

Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).



1500 – 1700

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.



1529

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).



1798

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.



1831

Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.



1835

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.



1838

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.



1849

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.



1882

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.



1891

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.



1897

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.



1916

Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).



1917

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.



1938

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.



1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.



1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.



1948, 14 Mei.

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.



1948, 2 Desember

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.



1956, 29 Oktober

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.



1964

Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.



1967

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.



1967, Nopember

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.



1969

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.



1970

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.



1973, 6 Oktober

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.



1973, 22 Oktober

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.



1977

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.



1978, September

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.



1980

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.



1982

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.



1987

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.



1988, 15 Nopember

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.



1988, Desember

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.


1991, Maret

Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.


1993, September

PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.


1995

Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”


1996
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.


2002 - Sampai sekarang

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"


Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel "akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri" dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.


Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berturut-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.

MEMBONGKAR PENJARA-PENJARA RAHASIA AS DI EROPA


MEMBONGKAR PENJARA-PENJARA RAHASIA AS DI EROPA



Terbongkar lagi satu kekejaman luar biasa yang dilakukan AS atas tahanan muslim yang dituduh teroris. Setelah hanya menjadi rumor, kini keberadaan penjara-penjara rahasia (black sites) milik AS di beberapa negara Eropa benar-benar terbukti sebagai fakta.

Sebelum itu, kebiadaban AS dalam penyiksaan tahanan muslim tersangka teroris di penjara Abu Ghruaib (Irak) dan di Teluk Guantanamo (Kuba) sudah terbukti melalui testimoni dan berjilid-jilid laporan Departemen Pertahanan AS. Namun untuk kasus terakhir, yakni penjara-penjara rahasia AS di Eropa, CIA masih belum mengakui keberadaannya meskipun beberapa media massa mulai mengungkapkannya.

Harian Washington Post edisi 3 Nopember 2005, misalnya, memberitakan bahwa AS secara ilegal telah menggunakan sejumlah tempat dan bandara di Eropa Timur untuk menahan dan menerbangkan teroris tanpa izin negara bersangkutan. Di berbagai tempat atau penjara rahasia itulah, sejak deklarasi perang melawan teror dicanangkan AS tahun 2001, AS menahan 80 ribu orang lebih tersangka teroris, 14 ribu orang di antaranya berada di Irak. Seorang pejabat intelijen AS yang tak mau disebut namanya mengatakan, dari jumlah total itu sekitar 100 orang ditahan di penjara-penjara AS yang berkategori sangat rahasia di luar negeri (Seputar Indonesia, 27 Nopember 2005).

Penjara-penjara rahasia tersebut dibangun dalam berbagai kurun waktu di sejumlah tempat di delapan negara pasca Peristiwa 11/9 tahun 2001, termasuk di Thailand, Afghanistan, dan beberapa negara lain di Eropa Timur. Termasuk juga sebuah pulau kecil di penjara Teluk Guantanamo di Kuba. Di Afghanistan, penjara rahasia CIA ini dinamakan Salt Pit. Di tempat-tempat rahasia itulah CIA menyembunyikan, menginterogasi, dan menyiksa para tersangka teroris, termasuk tahanan penting dari jaringan Al-Qaeda.

Soal dugaan penyiksaan tahanan itu, Presiden George W. Bush tegas-tegas menolaknya dan menyatakan AS tidak “mengekspor penyiksaan.” Namun George W. Bush telah berbohong, sebagaimana kebiasaannya selama ini. Kebohongannya nampak jelas setelah Human Rights Watch mengadakan investigasi tentang penyiksaan di penjara-penjara rahasia tersebut, sebagai tindak lanjut pemberitaan Washington Post pada 3 Nopember 2005.

Human Rights Watch telah membeberkan hasil investigasinya kepada publik. Di antaranya adalah beberapa teknik penyiksaan gaya CIA yang kejam terhadap para tahanan muslim :

1. Dilarang tidur berhari-hari secara terus menerus di ruangan teramat sempit yang hanya bisa untuk berdiri saja.

2. Hanya diperbolehkan tidur jika tahanan bersedia mengaku bahwa dia adalah teroris.

3. Dipaksa melakukan gerakan melompat, duduk, dan berdiri secara terus-menerus sampai tahanan pingsan.

4. Dipaksa untuk mengambil posisi tertentu, seperti duduk di kursi tanpa sandaran hingga enam hari tanpa boleh berdiri dan tidur sampai tahanan merasa tidak tahan lagi.

5. Dalam beberapa kasus tersangka teroris kemudian diperbolehkan tidur selama enam jam setelah berhari-hari tidak tidur.

6. Namun setiap 10 menit, penjaga akan menggedornya dan tersangka teroris harus menjawab dengan lantang,”Tahanan nomor 1473 melapor, semuanya beres!”

7. Hal tersebut dilakukan sampai 40 kali setiap malam.

8. Jika tersangka tidak kunjung bangun, penjaga akan menendang dan memukulnya.

9. Diperintahkan berdiri menghadap dinding tanpa boleh berpaling atau bergerak sedikit pun selama enam setengah hari, tanpa diberi makanan dan minuman serta tidak boleh tidur.

10. Dijebloskan di sel terpencil yang sangat dingin (suhunya minus 6-7 derajat Celcius di bawah titik beku) dalam keadaan lapar dan disorot dengan lampu yang sangat terang benderang.

11. Wajah tahanan disiram air terus-menerus atau direndam sampai mereka hampir mati kedinginan.

12. Ditenggelamkan dalam 250 liter minyak yang di dalamnya berisi amoniak, urine, kotoran manusia, dan air laut, sampai tahanan nyaris tak bisa bernapas lagi. (Seputar Indonesia, 27 Nopember 2005).

Mengomentari teknik-teknik siksaan CIA yang biadab itu, Kenneth Roth, Direktur Eksekutif Human Rights Watch dalam artikelnya di Financial Times menyatakan bahwa tersangka teroris itu seharusnya diusut, bukannya disiksa.

Terhadap temuan Human Rights Watch ini, Departemen Pertahanan AS menolak mengomentarinya. Bahkan dengan alasan demi keamanan nasional, CIA dan Gedung Putih telah menolak desakan Kongres agar CIA melakukan testimoni terbuka mengenai kondisi penjara-penjara rahasia tempat para tahanan teroris ditahan.

Artinya, tidak ada yang mengetahui siapa yang mengelola fasilitas penjara dan pusat antiteror CIA itu, serta bagaimana teknik interogasi yang dipergunakan, atau bagaimana keputusan mengenai seorang tersangka apakah dia harus ditahan dan untuk berapa lama.

Memang, hingga beberapa hari lalu, setidaknya sampai awal Januari 2006 ini, persoalan lokasi, siapa saja yang ditahan di sana, atau aktivitas kontra terorisme apa yang tengah dijalankan, hanya menjadi rahasia yang beredar dan disetujui oleh kalangan terbatas dari pejabat tinggi AS. Selain itu, lokasi penjara rahasia atau pusat antiterorisme di masing-masing negara (host country), biasanya hanya diketahui oleh presiden dan beberapa pimpinan tertinggi intelijen di masing-masing negara.

Akan tetapi, dalam perkembangan terkini, misteri black sites ini mulai terkuak lebar. AS ternyata secara diam-diam benar-benar menginterogasi orang-orang yang didakwa sebagai teroris di lima negara Eropa.

Informasi ini diperoleh Dinas Rahasia Swiss yang mengawasi lalu lintas berita ke Mesir. Laporan ini dibeberkan oleh koran Swiss SonntagsBlick, edisi hari Ahad yang lalu (8 Januari 2006).

SonntagsBlick mempublikasikan sebuah fax yang dikirim Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit kepada kedutaan besarnya di London. Dalam fax itu diberitakan bahwa kedutaan besar Mesir, berdasarkan sumbernya sendiri, mendengar adanya 23 warga Irak dan Afghanistan yang diinterogasi di pangkalan Mihail Kogalniceanu di sekitar kota Constanza, di Rumania.

Fax tertanggal 10 Nopember 2005 itu juga memberitakan adanya pusat interogasi di Bulgaria, Kosovo, Makedonia, dan Ukraina. Isi fax itu merupakan rahasia milik dinas sandi militer Swiss tertanggal 15 Nopember 2005 yang diperoleh koran tersebut. Dinas sandi militer mengawasi lalu lintas berita Mesir melalui satelit.

Meskipun Bulgaria dan Rumania langsung menyangkal berita tentang penjara rahasia di wilayahnya, namun ada beberapa petunjuk akurat yang dapat menyingkap kebenaran berita tersebut :

Pertama, berita di koran itu sangat terperinci. Dibeberkan secara detail nomor laporan rahasia itu dan inisial nama pegawai yang membuat laporan.

Kedua, Kementerian Pertahanan Swiss tidak menyangkal adanya laporan rahasia itu.

Namun demikian, diberitakan Kementerian Pertahanan Swiss akan melakukan penyelidikan bagaimana berita itu bisa sampai bocor ke koran tersebut, dan akan menempuh jalur hukum.

Dalam situs Kementerian Pertahanan Swiss, dokumen yang dipublikasikan oleh harian SonntagsBlick itu dikategorikan sangat rahasia. Sehubungan dengan kerawanan dokumen itulah, maka Kementerian Pertahanan Swiss tidak mengeluarkan komentar apa pun. (Kedaulatan Rakyat, Jumat, 13 Januari 2006, hal.15)

Jadi kalau semula Bush menolak keberadaan penjara-penjara rahasia dengan menyatakan AS tidak “mengekspor penyiksaan”, kini dunia sadar itu hanya kebohongan dan tipu daya belaka. Tak diragukan lagi, AS benar-benar negara pengekspor penyiksaan !

Terbongkarnya penjara-penjara rahasia AS ini membuktikan banyak hal. Antara lain :

Pertama, bahwa operasi kontraterorisme yang dilakukan AS memang tidak dilakukan oleh AS sendiri. Melainkan dilakukan AS bersama-sama beberapa negara sekutunya, khususnya negara-negara Eropa. (Kaum liberal yang selalu menyangkal adanya konspirasi di balik operasi kontraterorisme AS, patut mempertimbangkan fakta ini dengan akal sehatnya, kalau mereka memang punya akal).

Kedua,bahwa AS yang selalu menggembar-gemborkan demokrasi, HAM dan kebebasan, justru adalah negara represif yang sangat otoriter dan tidak demokratis, pelanggar HAM yang sangat keji, dan perampas kebebasan manusia yang sangat jahat. [Aef Saifurrahman, pengamat politik internasional, tinggal di Yogyakarta].

Cara Memperkuat Daya Ingat

27 Kiat Memperkuat Daya Ingat (27 Tips for Super Power Memory)
Oleh Ifan Iqbal
6

IDENTITAS BUKU
Judul buku : 27 Kiat Memperkuat Daya Ingat (27 Tips for Super Power Memory)
Pengarang : Kay White
Penerjemah : Drs. Kustadi Suhandang
Editor : M. Ni’mal Fata
Penerbit : Yayasan Nuansa Cendekia
Cetakan : pertama; Januari 2004
Tebal : 139 halaman
Diresensi oleh Ruthadaning Inayati
SINOPSIS
“Ingatan Akan Menjembatani Hidup Anda”
“Kamu tidak ingat apa pun!”.
Pernahkah Anda mendengar teguran tersebut dari seseorang karena Anda selalu tidak ingat apa yang dia titipkan? Jika iya, dan bahkan berulang kali maka anda termasuk ke dalam golongan orang yang memiliki ingatan yang buruk. Hal ini fatal akibatnya jika Anda terus-menerus pelupa. Padahal ingatan Anda sangat diperlukan bagi hidup Anda. Misalnya, seorang siswa harus mengingat rumus-rumus di saat mengerjakan ujian matematika.
Ada 27 cara menurut buku ini untuk memperkuat daya ingat Anda, antara lain :

Mintalah pikiran Anda untuk mengingat apa yang ingin Anda ingat.
Simpan berkas, beri indeks dan rekam dengan baik di tempat yang baik pula.
Jangan bingung jika Anda sedang melupakan sesuatu.
Mintalah bantuan kepada pikiran bawah sadar.
Berikan konteks dan latar belakang fakta dalam pikiran.
Ubahlah fakta yang ada ke dalam format yang Anda miliki.
Pahami suatu hal secara menyeluruh maka Anda akan mudah ingat.
Hindari kerumitan informasi dengan membaginya menjadi komponen-komponen kecil.
Buatlah skema pikiran-pikiran Anda.
Yakini bahwa Anda bisa dan mampu untuk mengingat.
Tetapkan hati untuk meningkatkan daya ingat Anda dan mulailah mengerjakan sesuatu dengan benar saat ini.
Buanglah rasa rendah diri akan ingatan Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak berpikir sendirian dan bahwa orang lain juga memiliki masalah ingatan.
Yakinlah dan jangan ragu-ragu dalam mengingat.
Segera cari tahu apa yang membuat ingatan anda bermasalah dan pecahkan masalah Anda.
Disiplinkan pikiran kita agar tidak mudah kacau.
Pahami bahwa kapasitas pikiran Anda tidak terbatas.
Hubungkan informasi-informasi Anda dengan cara membuat cerita-cerita pendek.
Hubungkan informasi anda dengan benda-benda yang familiar dan mudah diingat.
Hubungkan informasi benda dengan bunyi-bilangan contoh angka 1 untuk sepatu, 2 untuk gua dsb.
Hubungkan informasi dengan bentuk benda lain. Misalnya tiang bendera mirip angka 1, bebek mirip angka 2 dsb.
Hubungkan benda-benda dengan bunyi abjad.
Hubungkan informasi dengan gabungan bentuk huruf dan angka.
Hubungkan benda dengan jumlah himpunannya.
Cocokkan dan kenali ciri khusus dari nama dan wajah seseorang.
Jika ingin mengingat angka, carilah arti dari angka-angka tersebut.
Ketahui kombinasi sebesar-besarnya dari bilangan dan asosiasikan angka-angka tersebut dengan kata-kata.
Sampaikan informasi yang Anda ketahui pada orang lain melalui berbicara dan berpidato.

Ilmu Pengetahuan Dalam Al-Qur'an




Sejarah Mencatat

“Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta”. Galilea (1564-1642 M)

Bagi seorang yang awam mungkin apa yang disampaikan oleh Galilea di atas adalah sebuah kebodohan yang tak mendasar. Tapi hukum ini tidak berlaku bagi ilmuwan-ilmuwan yang selalu mengedepankan rasionalitas dan bersandar pada aspek-aspek fenomena realita dan teoritis. Sebagian besar ilmuwan ber¬pendapat bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dengan kode-kode tertentu dan struktur bilangan tertentu. Alam sendiri sebenarnya telah mengajarkan kepada manusia tentang adanya periode-periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan sistematis, misalnya, orbit Bulan, Bumi dan planet-planet, lintasan meteorit dan bintang-bintang, DNA, kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala karakteristiknya.

Lantas pertanyaannya sekarang apa kaitannya statement ilmuwan-ilmuwan tersebut dan fenomena-fenomena alam tersebut dengan keberadaan Al-Qur’an?. Kitab yang merupakan Imam bagi kaum muslim yang telah diimani kurang lebih 1.780.000.000 jiwa dan 80% penduduk Indonesia ini ternyata mengajarkan pembacanya bahwa ”Tuhan menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti” (al-Jinn 72: 28). Bahkan dalam salah satu ayatnya menyatakan jumlah manusia yang akan datang menghadap Tuhan Yang Maha Pemurah, selaku seorang hamba pada hari yang telah dijanjikan telah ditetapkan dengan hitungan yang teliti (Maryam 1 9 : 93-94).

Dalam pandangan Al-Qur'an, tidak ada peristiwa yang ter¬jadi secara kebetulan. Semua terjadi dengan "hitungan", baik dengan hukum-hukum alam yang telah dikenal manusia maupun yang belum. Bagi Muslim yang beriman, tidak ada bedanya apakah Al-Qur'an diciptakan dengan "hitungan" atau tidak, mereka tetap percaya bahwa kitab yang mulia ini berasal dari Tuhan Yang Esa. Pencipta alam semesta, yang mendidik dan memelihara manusia. Namun bagi sebagian il¬muwan, terutama yang Muslim, yang percaya bahwa adanya kodetifikasi alam semesta, baik kitab suci, manusia maupun objek di langit, adalah suatu "kepuasan tersendiri" jika dapat menemukan hubungan-hubungan tersebut. Al-Qur'an adalah salah satu mahakarya yang diturunkan dari langit, untuk pedoman umat manusia, berlaku hingga alam semesta runtuh. Ia menggambarkan masa lalu, sekarang dan masa depan de¬ngan cara yang menakjubkan. Prof. Palmer seorang ahli kela¬utan di Amerika Serikat mengatakan "Ilmuwan sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis didalam al-Qur'an beberapa tahun yang lalu". (Arifin Muftie : Matematika Alam Semesta)
Seolah ingin menegaskan dengan apa yang dikatakan oleh Profesor asal negeri Paman Sam di atas Allah SWT selaku pencipta alam semestapun telah berfirman dalam Al-Qur’an pada surat az-Zumar 39:9 : "Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". Kebenaran ayat ini sebenarnya pernah dirasakan dunia pada kisaran abad ke-8 hingga abad ke-13 M. Banyak ilmuwan-ilmuwan muslim yang lahir pada zaman itu dan menghasilkan penemuan-penemuan fenomenal misalnya Abu Ali al Husain ibn Abdallah ibn Sina (panggil : Ibnu Sina) selaku bapak kedokteran dunia yang kini sengaja disebut oleh orang-orang barat dengan nama Avicenna. beliau adalah orang pertama yang memperkenalkan pengobatan secara sistematis dan beliau pulalah yang pertama yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya kedalam sebuah buku yang diberi nama Al Qanun fi al Tibb yang kemudian disebut The Canon. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki hingga kuku saling berhubungan. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia
kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farma, yang
menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran (baca : http://www.thekumaiprojek.blogspot.com). Selain itu ada lagi nama-nama besar seperti al-Farabi, al-jabar dan Ibn Rusyd yang juga merupakan ahli ilmu kealaman, matematika, sosial, kedokteran dan juga cendikiawan agama.

“Pinter dan terkenal sekaligus beramal”. Ya itulahlah kalimat yang tepat bagi ilmuwan muslim dulunya. Maklum hal ini bisa terjadi karena dulu memang disebabkan faktor kedekatan kaum muslim dengan Imamnya, pedomannya sekaligus mata air segala ilmu yaitu al-Qur’anul karim. Dulu ketika berbicara ilmu maka maksudnya adalah semua ilmu baik itu agama, kedokteran, sosial, hukum, ekonomi maupun yang lain dan hal ini tentunya berbeda dengan kondisi zaman sekarang yang mengalami pemisahan-pemisahan (baca: sengaja dipisahkan). Pada zaman sekarang ketika berbicara science atau ilmu maka yang dimaksud adalah segala ilmu kecuali ilmu agama, karena sekarang yang dimaksud dengan agama hanyalah bentuk ibadah yang dilakukan di masjid, mushalla dan langgar saja. Jika kita tilik history perilaku ini tentunya tak terlepas dari peran abad ke-19 dimana dunia eropa bergairah mengembangkan ilmu pengetahuan seraya mencampakkan agama dan celakanya kaum muslim pada saat itu terpuruk dalam berbagai keterbelakangan dan kejumudan hingga 2 abad berlangsung hal ini tetap berjalan seirama sampai detik ini.

Kita Hari Ini

Semenjak bergulirnya Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-19 seiring itu berjalannya dunia Islam mengalami kemerosotan yang begitu tajam. Produk-produk ilmu pada saat itu hanya bersifat "daur ulang" dan itupun sebagian besar dalam bidang keagamaan. Praktek kehidupan kaum Muslim pada saat itu telah dicemari oleh bid'ah, khurafat dan takhayul yang mana kondisi ini tak jauh beda dengan kondisi umat saat ini.

Dikehidupan Islam yang baru saat ini, Al-Qur’an yang merupakan simbol kejayaan umat Islam karena memang banyaknya harta karun (Science) yang tersimpan didalamnya kini hanya dijadikan sekedar pajangan dinding disetiap rumah kaum muslim, atau hanya sebatas dijadikan ajang perlombaan rutin setiap tahunnya dan kita menyebutnya “Tilawatil Qur’an” (MTQ) yang begitu syarat korupsi disetiap pentasnya, bahkan yang lebih fenomenal, kini ayat-ayat yang begitu diagungkan oleh sang Pengarangnya (Allah Jalla Jalaloh) ini banyak dijadikan sebagai Jimat ataupun susuk yang katanya apabila diletakkan pada bagian tubuh tertentu akan mampu melindungi si pemilik jimat seolah-olah Tuhan bukanlah Maha Penolong bagi setiap hambanya. Tentunya hal ini begitu memperihatinkan bagi kondisi umat yang begitu dimuliakan oleh Tuhan Sang Pencipta alam semesta maupun oleh makhluk lainnya karena kesholihan sang penggembalanya ialah Muhammad SAW.

Belum habis rasanya keterpurukan umat Islam. Kinipun berbagai macam virus penyakit bersarang pada setiap pola pikir, tingkah laku dan juga pola kehidupan sehari-hari kaum muslim. Begitu kentalnya penyakit SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme) sehingga memisahkan umat ini dari tatanan kehidupan Islami yang bersumber pada Al-Qur’an. Dari segi ekonomi misalnya kini diseluruh penjuru dunia termasuk umat yang mulia ini berlomba-lomba mencari harta dalam ranah ribawi yang jelas-jelas diharamkan dalam agama Islam. Tak lagi bersifat personal kinipun banyak Institusi ribawi yang dilegalitaskan oleh pemerintah seperti Bank Sekuler, Koperasi Uang dan lain sebagainya. Tak hanya itu perekonomian dunia saat inipun tak lagi ditumpukan pada sektor real yang dulu menjadi kejayaan ekonomi dunia Islam namun kini lebih dititik beratkan pada sektor non-real seperti permainan bursa saham yang hanya dilakoni oleh para kapital-kapital pemilik modal dan anehnya permainan ini sangat berimbas terhadap hajat orang banyak, yang berarti nasib ekonomi suatu negara dapat berakibat baik dan buruk tergantung hasil akhir dari permainan bursa saham ini. Tentunya hal ini bisa terjadi karena memang hampir mayoritas negara didunia saat ini mengadopsi sistem ekonomi kapitalis yang jelas-jelas terbukti gagal dinegeri nenek moyangnya yaitu USA.
Tak jauh beda dengan sektor ekonomi, kini sektor hukumpun disekulerisasi. Di Indonesia misalnya hampir 50.000 orang menjadi korban perdagangan manusia (Trafficking) tiap tahunnya, 2,3 Juta kasus aborsi dan banyak kasus pembunuhan lainnya terkuak tiap tahunnya dan yang paling heboh lagi 15 juta Abege (anak baru gede) Indonesia melahirkan tiap tahunnya diluar nikah (baca : http://www.detiknews.com). Begitu banyaknya kasus kejahatan saat ini seolah membuktikan bahwa tatanan sosial dan hukum dinegeri tercinta kita saat ini jauh dari keidealan yang diinginkan. Padahal dulu saat umat ini begitu dekat dengan kitabnya selama 13 abad lamanya sejarah mencatat dunia hidup dalam kedamaian dan kemakmuran antar sesama umat manusia.
Sejarawan Italia, Brands Johny Burkz pernah mengatakan, “Kesejahteraan dan kepemimpinan menjauh dari umat Islam dikarenakan mereka tidak mau mengikuti petunjuk Al Qur’an dan mengamalkan hukum dan undang-undang-nya. Padahal sebelumnya sejarah telah mencatat bahwa generasi awal Islam meraih kejayaan, kemenangan, dan kebesaran. Musuh-musuh Islam tahu rahasia ini, sehingga mereka menyerang dari sisi ini. Ya, kondisi kehidupan umat Islam sekarang ini suram, karena tidak pedulinya umat ini terhadap Kitabnya, bukan karena ada kekurangan dalam Al Qur’an atau Islam secara umum. Yang obyektif adalah tidak benar menganggat sisi negatif dengan menghakimi ajaran Islam yang suci.” Apa yang disampaikan oleh sejarawan Italia tadi sebenarnya hanyalah merupakan analisis realita yang terjadi dalam kehidupan umat Islam saat ini yang telah mencampakkan setiap bait dan ayat Al-Qur’an secara spiritual dalam pengamalan kehidupannya.

Rujuk Ilal Qur’an (kembali kepada Al-Qur’an)

Banyaknya bukti kebenaran dalam Al-Qur’an harusnya menjadikan umat ini untuk segera kembali dan rujuk kepada kitab mulia ini. Dan banyaknya ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an harusnya menjadi motivator bagi umat ini untuk menggalinya demi kemaslahatan kehidupan dunia seperti yeng telah dilakukan umat muslim pada masa lampau. Contoh yang paling sederhana adalah ayat 68-69 Surat Lebah atau an-Nahl, yang menceritakan aktivitas lebah "mendirikan sarang dan mencari makan".

Ayat tersebut menggunakan bentuk kata kerja femina, ka¬rena memang yang mencari makan dan membuat sarang adalah lebah betina. Lebah jantan diberi makan oleh lebah betina, bukan sebaliknya. Jangankan masyarakat di abad ke-7, ma¬syarakat di abad ke-21 pun tidak tahu bagaimana cara mem¬bedakan lebah jantan dan lebah betina Terlebih, memahami bahwa lebah betinalah yang mencari makan, bukan sebaliknya. Jika Surat an-Nahl merefleksikan lebah betina dengan bentuk kata kerja femina. Lebah jantan digambarkan oleh al-Qur'an pada nomor suratnya, yaitu bilangan 16. Bilangan 16 ini adalah banyaknya kromosom lebah jantan, sedangkan jumlah kro¬mosom lebah betina diketahui berjumlah 32. Teknik-teknik seperti inilah yang disebut ilmuwan dengan coding isyarat-isyarat di alam semesta, atau meminjam istilah Malik Ben Nabi "tanda-tanda" atau ayat bagaikan "anak panah yang berkilauan".

"Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang dapat menerima pelajaran". (ar-Ra'd 73: 19)

Pada tahun 1965 Robert Wilson dan Arno Pnezias mengukur radiasi diangkasa raya yang dikuatkan oleh para peneliti NASA yang menggunakan alat yang bernama COBE Spacecart, merekapun menyimpulkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi awalnya padu. Dan Al-Qur’an pada surat Al Anbiyaa ayat 30 telah menyatakan hal yang sama sejak 1400 tahun yang lalu. Kembali pada tahun 1992 NASA meluncurkan satelit COBE yang berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang berbentuk bunga mawar merah yang kemudian dikenal sebagai teori pemisahan antara Bumi dan langit. Dan sekali lagi Al-Qur’an merekam fenomena alam ini sejak 1400 tahun yang lalu pada surat Ar Rahman ayat 37-38 : “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ? “.

"Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang dapat menerima pelajaran". (ar-Ra'd 73: 19)

Tidak ada keraguan sebenarnya bagi umat ini untuk kembali menjalankan aktivitas roda kehidupannya dengan nafas Al-Qur’an. Karena sudah cukup bukti kitab ini memberikan kebenaran bagi kita agar senantiasa memeluk dan mengamalkan setiap bait nasehat Tuhan yang tertulis didalamnya. Tentunya bagi setiap muslim telah terpatri suatu prinsip bahwa “Hidup ini dari-Nya, untuk-Nya dan hanya kembali kepada-Nya”. Dan jika setiap insan muslim telah kembali pada tuntunannya ialah Al-Qur’anul karim, maka sebenarnya segala problematika kehidupan saat ini akan dapat teratasi dengan baik dan diganti dengan kehidupan yang lebih khusnul khatimah. Amin!!!

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS.Al-Hadiid:16)